Peliputan Dari kominfo Tuban bersama prades di Makam R Bambang utomo

  • Mar 15, 2024
  • Sumurgung

Kamis 14 Maret 2024,  Dalam rangka pengalian potensi  wisata religi di desa desa yang memiliki unsur budaya sejarah yang ada di kota Tuban .tak salah jika Tuban di juluki kota Tuban Bumi Wali  .salah satunya yang ada di Desa Sumurgung yang biasa di panggil mbah keremate ( R Bambang Utomo) di temui di Lokasi juru kunci Ustad Sarkam mengatakan bahwa dari beberapa sumber mengatakan beliau memiliki Syarif Hidayatullah ada yang menyebut nama beliau Raden Bambang Utomo putra dari raja maja pahit istri yang ke -4 di sebut bahwa pada saat itu ada gejolak perselisihan  keluarga .yang satu beragama islam yang  lainya beragama hindu budha. Dan anak anak yang beragama islam ikut di kerajaan Demak bersama raden patah.

Kenapa beliau bisa sampai di wilayah Tuban bagian selatan di sekitaran Desa jetak ,sumurung Lebak ..waktu itu ada perselisihan antara Demak dan Majapahit .pada waktu itu beliau mengikuti penyerangan di majapahit setelah pertempuran itu beliau pamit kepada Raden Patah untuk berjuang menyebarkan agama Islam dan pada waktu itu perbekalan beliau habis sehingga beliau memakai pakaian layaknya orang miskin compang camping.

Setelah beberapa waktu beliau sampai di  wilayah Tuban selatan di daerah sekitaran jetak ,sumurgung,lebak  Kec.Montong Kab.Tuban .pada saat itu ada acara sedekah bumi atau manganan yang pada saat itu di laksanakan di bendungan jetak yang tempatnya berada di belakang Madrasah Aliyah Tasanawiyah Tarbiyatul Banin Banat (MA TBB) waktu itu beliau mengikuti acara tersebut dan maaih mengunakan pakaian compang camping .sehingga beliau berbaur dengan maayarakat yang ada di sekitar  di tengah berlangsungya acara terjadi sebuah kejadian yang terjadi kepada beliau yang setiap beliau di beri makan oleh warga dalam sekejab makanan tersebut langsung habis dalam sekejab makanan tersebut langsung habis.sehingga masyarakat berangapan beliau makanya terlalu banyak dan tidak wajar pada umumnya dan terjadi sampai beberapa kali. Dan ternyata setiap beliau di beri makan

Makanan itu di berikan kepada anak yatim yang berada di suatu tempat. Entah bagaiamama beliau mengantrakan makanan tersebut dalam waktu sekejab ,sedangkan beliau tidak beranjak sama sekali dari tempat acara manganan di bendungan jetak .

Dan singkat cerita..beliau wafat di tempat itu di acara manganan akhirnya masyarakat yang mengikuti  acara manganan tersebut  bersepakat bahwa beliau di makamkam di sekitaran Bendungan tersebut .dan ketika sudah selesai dalam acara pemakaman ,masyarakat berbondong-bondong untuk pulang , dan pada malam harinya setelah wafatnya beliau seperti ada cahaya atau seperti terjadi sebuah kebakaran yang sangat luar biasa. sehingga warga jetak ,sumurgung dan lebak mencari penyebab mulculya cahaya atauapi di makam beliau ,mungkin beliau tidak berkenan di makamkan di sekitaran Bendungan Tersebut .sehingga tiga masyarakat Desa tersebut sepakat  bahwa makam beliau (RADEN BAMBANG UTOMO) di pindahkan di pertengahan di antara tiga desa tersebut yaitu desa jetak ,sumurgung dan lebak sebelum Beliau Wafat beliau memakai pakain compang camping atau berpakaian layaknya orang miskin(KERE) sehingga masyarakat bersepakat untuk memberi sebutan KEREMATE pada tempat pemakaman beliau.KERE dalam bahasa jawa berarti MISKIN dan MATE dan dalam bahas jawa meninggal

       Pada saat itu makam beliau masih di antara pepohonan yang sangat lebat ,sehingga masih belum banyak warga yang berani untuk mengunjungi  (BERZIARAH) di makam beliau ,dengan berjalanya waktu  di sekitar makam beliau sudah terdapat banyak rumah warga ,sehingga warga di sekitar  bersepakat untuk mendirikan sebuah mushola dan gedung TPQ di dekat makam tersebut dan musholat itu di beri nama Mushola Al-Huda yang di kelola oleh kiai Sarkam yang termasuk juru kunci Makam Raden Bamabang Utomo.di mushola tersebut banyak kegiatan yang di lakukan di antara yaitu jama'ah sholat TPQ dan peziraha dari luar kecamatan dan lain sebagainya saat di tanya ,ujar yai Sarkam..